Студопедия
Случайная страница | ТОМ-1 | ТОМ-2 | ТОМ-3
АрхитектураБиологияГеографияДругоеИностранные языки
ИнформатикаИсторияКультураЛитератураМатематика
МедицинаМеханикаОбразованиеОхрана трудаПедагогика
ПолитикаПравоПрограммированиеПсихологияРелигия
СоциологияСпортСтроительствоФизикаФилософия
ФинансыХимияЭкологияЭкономикаЭлектроника

KYUHYUN’S POV

EUNHYUK’S POV | EUNHYUK’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | EUNHYUK’S POV | EUNHYUK’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV |


Читайте также:
  1. KYUHYUN’S POV
  2. KYUHYUN’S POV
  3. KYUHYUN’S POV
  4. KYUHYUN’S POV
  5. KYUHYUN’S POV
  6. KYUHYUN’S POV
  7. KYUHYUN’S POV

“Hai, saengil chukhahae!” seru Hye-Na saat aku baru membuka mata, terbangun dari tidurku.

“Memangnya sekarang tanggal berapa?” tanyaku seraya merentangkan tangan, meregangkan otot-ototku.

“3 Februari,” katanya.

Dia duduk di sampingku, menyodorkan segelas teh dan roti bakar.

“Romantis sekali,” ejekku, memajukan tubuhku sedikit untuk mengecup keningnya.

“Kau mau hadiah apa?” tanyanya dengan wajah memerah.

Aku memutar otak sesaat.

“Bagaimana kalau siang nanti kau memasak untukku?”

“Eh, ng… yang lain saja bagaimana? Aku tidak bisa memasak,” ujarnya gugup.

“Tapi waktu itu kau menawarkan diri untuk membantu eomma memasak.”

“Itu hanya basa-basi. Aku tahu eomma tidak akan membiarkanku melakukannya.”

“Tidak, kau harus melakukannya untukku. Ini kan hari ulang tahunku, aku boleh minta apa saja!” kataku disambut erangan panik darinya.

“Tidak boleh memintta bantuan pada eomma,” tukasku mengingatkan.

“Huh, lebih baik aku melupakan ulang tahunmu saja tadi. Akibatnya buruk sekali!”

 

***

 

Dia mengantarku sampai ke depan mobil, masih dnegan tampang cemberutnya.

“Jangan lupa memasak. Nanti aku pulang waktu makan siang.”

“Bagaimana kalau tidak enak?” rajuknya.

“Aku orang yang menghargai kerja keras, Hye-Na. bagaimanapun rasa masakanmu nanti, aku akan tetap memakannya, jadi tenang saja.”

Dia mendengus kesal, marah akan kegagalan usahanya untuk membujukku.

Aku tersenyum dan mengecup keningnya.

“Aku pergi dulu,” ucapku sambil mengacak-acak rambutnya.

“Hmm… hati-hati,” balasnya.

Aku mengangguk.

“Jaga anak kita baik-baik, oke?” pintaku, mengelus perutnya sekilas lalu berbalik pergi.

 

***

 

HYE-NA’S POV

 

Aaaaaargh!!! Sial! Aku harus masak apa?!! Mampus! Merebus air saja aku belum pernah! Astaga, ini benar-benar menyebalkan!

 

***

 

Aku menatapnya deg-degan saat dia menyendok ramyeon buatanku. Yups, ramyeon! Dengan kerja keras yang tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Mulai dari merebus air dan tetek bengek lainnya.

“Hye-Na~ya,” gumamnya setelah suapan pertama sudah ditelannya. “Kau parah sekali.”

“M… mwo? Kau!” geramku.

Dia mengerlingkan matanya lalu menyodorkan mangkuk mie rebus itu kepadaku, menyuruhku mencobanya. Takut-takut aku menyendok ramyeon itu lalu menyuapkannya ke dalam mulutku. Refleks aku nyengir ke arahnya.

Dia menatapku putus asa, menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Terlalu banyak air. Rasanya benar-benar tawar,” sergahnya tak percaya. “Kau… lebih dari sekedar sangat parah.”

“Kan sudah kubilang aku tidak bisa!” seruku mengajukan pembelaan diri.

“Tidak usah berteriak-terika begitu, aku kan hanya memberi komentar,” katanya seraya melanjutkan acara makannya tadi.

“Sudahlah, tidak usah dimakan,” cegahku. “Aku tidak mau kau sakit. Tadi eomma sudah membuatkan jajangmyeon kesukaanmu. Kau pasti lapar, kan?”

 

 

***

 

Satu setengah bulan lagi berlalu. Diiringi dengan kejadian-kejadian aneh lain yang belum pernah aku alami sebelumnya. Periksa kandungan secara rutin, USG (anak kami laki-laki), serta belanja perlengkapan bayi. Aku juga sudah mulai terbiasa dengan kehadiran para wartawan yang begitu menggebu-gebu untuk mendapatkan berita.

Sekarang… hmmmmfh… Aaaaargh!!! 15 menit lagi aku akan melahirkan! Astaga, aku benar-benar gugup! Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku menjalani ini semua? Hal yang peling kutakuti di atas dunia ini adalah jarum suntik dan darah! Mereka membuatku mual!

“Tenanglah, Hye-Na~ya,” ujar Kyuhyun seraya menyeka keringat yang mengalir di keningku dengan tisu. Tangan kirinya menggenggam erat tanganku.

“Tenang, tenang! Coba kalau kau yang melahirkan!” semprotku.

Aku melihatnya tersenyum maklum.

“Aku sudah belajar kesabaran. Kuharap sebentar lagi aku bisa lulus dengan nilai memuaskan,” gumamnya di telingaku, bertepatan dengan saat dokterku memasuki ruangan.

“Oke, waktunya sudah tiba, Nyonya Cho. Kalau bisa Anda harus mengejan sekuat tenaga, bagaimana? Anda sudah siap?”

Aku mengangguk, merasakan genggaman tangan Kyuhyun yang semakin menguat.

“Berusahalah,” bisiknya.

Tidak usah kuceritakan saja bagaimana sakitnya penderitaan itu. Bahkan melebihi berkali-kali lipat daripada apa yang pernah kubayangkan. Yang membuatku bertahan hanyalah keberadaan Kyuhyun di sampingku, dan bahwa aku sedang menyabung nyawa untuk melahirkan anak kami, bukti sah bahwa aku mencintainya….

 

***

 

Berbulan-bulan aku memimpikan saat-saat ini. Saat dimana Kyuhyun menyerahkan anak kami ke tanganku. Saat dimana aku menggendong anak itu. Dia tampan sekali. Dan anehnya, walaupun dia memiliki bentuk hidung dan bibir sepertiku, hal itu sama sekali tidak memperburuk tampilannya, tapi malah menyempurnakan wajahnya yang sudah sempurna.

“Namanya siapa?” tanyaku pada Kyuhyun.

“Kau mau aku yang memberi nama?” Dia menatapku tak percaya.

Aku mengangguk.

“Bagaimana kalau… Jino? Cho Jinho?”

“Bagus. Aku suka. Itu saja.”

Dia mengelus kepalaku, menatap anak kami yang sedang tertidur pulas dalam gendonganku.

“Terima kasih, Hye-Na~ya…” bisiknya, mengabulkan seluruh mimpi burukku. Menghempaskanku kembali ke bumi. Waktunya sudah tiba….

 

***

 

Beberapa bulan terakhir aku memikirkan banyak hal. Alasan utamanya menikahiku hanyalah untuk mendapatkan keturunan yang akan meneruskan perusahannya kelak. Dan dia sudah mendapatkannya sekarang. Ditambah kata-kata terima kasih darinya tadi membuatku semakin yakin hidup bahagiaku berakhir sudah. Dia tidak membutuhkanku lagi….

 

***

 


Дата добавления: 2015-11-14; просмотров: 42 | Нарушение авторских прав


<== предыдущая страница | следующая страница ==>
KYUHYUN’S POV| KYUHYUN’S POV

mybiblioteka.su - 2015-2024 год. (0.01 сек.)