Студопедия
Случайная страница | ТОМ-1 | ТОМ-2 | ТОМ-3
АрхитектураБиологияГеографияДругоеИностранные языки
ИнформатикаИсторияКультураЛитератураМатематика
МедицинаМеханикаОбразованиеОхрана трудаПедагогика
ПолитикаПравоПрограммированиеПсихологияРелигия
СоциологияСпортСтроительствоФизикаФилософия
ФинансыХимияЭкологияЭкономикаЭлектроника

KYUHYUN’S POV

KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | EUNHYUK’S POV | EUNHYUK’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | EUNHYUK’S POV | EUNHYUK’S POV | KYUHYUN’S POV |


Читайте также:
  1. KYUHYUN’S POV
  2. KYUHYUN’S POV
  3. KYUHYUN’S POV
  4. KYUHYUN’S POV
  5. KYUHYUN’S POV
  6. KYUHYUN’S POV
  7. KYUHYUN’S POV

Belum sampai satu menit aku keluar dari gerbang kampus, aku melihat HP-nya tergeletak di atas jok kursi penumpang. Aku memutuskan untuk berbalik arah, berniat mengembalikan HP itu padanya.

Baru saja turun dari mobil, aku mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Aku mempercepat langkahku, berlari panik ke arah kerumunan orang-orang. Benar saja, aku melihat Eunhyuk sedang menopang tubuh Hye-Na. darah mengalir dari kepalanya.

“Biar aku saja,” uajrku saat Eunhyuk berdiri untuk mengangkat tubuh Hye-Na. dia menyerahkan Hye-Na padaku, mengikuti langkahku ke mobil.

“Apa yang terjadi?” tanyaku, memberi kunci mobil ke Eunhyuk, menyuruhnya mengemudi. Aku lebih memilih menjaga Hye-Na di kursi belakang.

“Jin-Rin mengganggunya. Yeoja tercantik di kampus. Mengatainya yang tidak-tidak. Kalau Hye-Na tidak pantas untukmu. Yeoja sialan! Biar aku yang mengurusnya nanti,” ujar Eunhyuk geram.

“Tidak. Biar aku saja. Aku akan membuatnya menyesal.”

 

***

 

“Ji-Yoo~a, aku tidak bisa ke studio sekarang,” kataku setelah Ji-Yoo mengangkat teleponnya.

“Kenapa?”

“Aku ada di rumah sakit sekarang, jadi….”

“Siapa yang sakit? Istrimu?” selanya sebelum aku sempat menjelaskan apa-apa.

Aku tersenyum.

“Bukan. Mukjizat pribadiku,” ujarku sambil menutup telepon.

 

***

 

Aku membuka pintu ruangan dokter yang memeriksa Hye-Na. Dia menyuruhku menemuinya tadi.

“Silahkan duduk,” katanya, menunjuk kursi di depan mejanya.

“Ada masalah?” tanyaku cemas.

“Masalah besar. Besar sekali,” ucapnya dengan suara lebar.

Dokter sialan, batinku. Istriku sakit dia malah tertawa.

“Selamat, istri Anda hamil. Anda akan segera menjadi seorang appa.”

 

***

 

HYE-NA’S POV

Aku membuka mataku perlahan, mengerjap saat cahaya matahari terasa menyilaukan mataku. Rasa sakit yang berdenyut-denyut di kepalaku digantikan rasa butuh yang sangat untuk menatap wajahnya.

Dan Tuhan mengabulkan permintaanku.

Kyuhyun menunduk di atasku, senyum lebar tersungging di bibirnya. Oh, dia bahkan terlihat lebih tampan dari mimpiku tadi.

“Hai, kau sudah bangun,” ujarnya seraya mengusap kepalaku. Sentuhannya terasa menenangkan.

“Hmm.” Aku menggumam, meliriknya curiga. “Ada yang ingin kau katakan?” selidikku, membuat senyumnya bertambah lebar.

“Beberapa hari yang lalu kau sudah bilang ini tidak akan menjadi masalah,” ujarnya lalu menyentuhkan bibirnya sekilas ke keningku.

“Apa?” tanyaku tak sabar.

“Bagaimana menurutmu kalau aku jatuh cinta pada seseorang?”

Aku merasakan tubuhku ditusuk berates-ratus jarum sekaligus.

“Bagus. Siapa?” tanyaku berpura-pura tidak mempermasalahkan ucapannya.

“Aku belum tahu siapa dia. Sepertinya kita harus menunggu 9 bulan lagi.”

“9 bulan?” ulangku tak percaya. Sebuah pemahaman baru melintas di benakku. Aku nyaris tidak bisa berkata apa-apa saking kagetnya.

Setelah berhasil menenangkan diri, aku menatapnya.

“Kau tidak mau memelukku?” tanyaku menawarkan. Kali ini aku yang tersenyum lebar.

Dia menunduk, melingkarkan tangannya dengan hati-hati di sekeliling tubuhku. Senyum bahagia melintas di wajahnya.

Anak… seorang anak sedang tumbuh di rahimku. Darah dagingnya….

 

***

 


Дата добавления: 2015-11-14; просмотров: 43 | Нарушение авторских прав


<== предыдущая страница | следующая страница ==>
KYUHYUN’S POV| KYUHYUN’S POV

mybiblioteka.su - 2015-2024 год. (0.006 сек.)