Студопедия
Случайная страница | ТОМ-1 | ТОМ-2 | ТОМ-3
АрхитектураБиологияГеографияДругоеИностранные языки
ИнформатикаИсторияКультураЛитератураМатематика
МедицинаМеханикаОбразованиеОхрана трудаПедагогика
ПолитикаПравоПрограммированиеПсихологияРелигия
СоциологияСпортСтроительствоФизикаФилософия
ФинансыХимияЭкологияЭкономикаЭлектроника

KYUHYUN’S POV

KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | EUNHYUK’S POV |


Читайте также:
  1. KYUHYUN’S POV
  2. KYUHYUN’S POV
  3. KYUHYUN’S POV
  4. KYUHYUN’S POV
  5. KYUHYUN’S POV
  6. KYUHYUN’S POV
  7. KYUHYUN’S POV

Aku melihatnya masuk ke kamar mandi dengan tergesa-gesa. Setelah memastikan bahwa dia akan berlama-lama di dalam sana, aku mulai membenamkan wajahku ke dalam kedua belah tanganku. Bukan salahku jika aku berpikiran yang tidak-tidak, aku kan laki-laki normal. Lagipula namja mana yang tahan sekamar dengan seorang yeoja yang berstatus istrinya yang sah tapi tidak diperbolehkan menyentuhnya?

Sekitar 15 menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah sehabis keramas. Wangi sabunnya menyebar- kemana-mana, membuatku hilang akal.

“Kau sudah selesai? Aku juga mau mandi,” ujarku, berusaha sekuat tenaga untuk menekan rasa gugup yang melandaku.

Aku melihatnya mengangguk lalu tanpa pikir panjang aku menyambar pakaian di bagian paling atas dalam koperku dan masuk ke dalam kamar mandi.

Hari ini benar-benar gila!

***

HYE-NA’S POV

Aku mendengarnya naik ke atas tempat tidur di sampingku, menahan nafas saat wangi tubuhnya mulai merasuki indera penciumanku. Aku berusaha untuk tidur dari tadi tapi tetap saja tidak berhasil. Mungkin karena tadi siang aku ketiduran di pesawat.

“Kau besok mau kemana?” tanyanya.

“Terserah, aku ikut saja. Aku kan tidak tahu apa-apa disini,” jawabku, memutuskan untuk tidak berbalik ke arahnya, karena aku yakin sekali kalau sampai itu terjadi, aku akan kehilangan kendali dan memeluknya.

“Kita ke museum saja. Atau mungkin kau mau melihat Sungai Seine?”

“Asal malamnya kita ke Eiffel, aku akan mengikutimu kemanapun.”

“Dasar yeoja!” gumamnya. Lalu kami terdiam lagi.

“Kyuhyun~a, aku tidak bisa tidur. Bagaimana kalau kau bernyanyi untukku?”

“Aku tidak mau nyanyi gratisan,” sahutnya.

“Ah, kau ini pelit sekali. Aku kan istrimu,” rajukku.

“Aku tidak haapal lagu nina bobo.”

“Lagu apa saja. Lagumu juga boleh.”

Sesaat diam, lalu akhirnya dia mengalah dan menyanyikan sebuah lagu untukku.

Mencintaimu seperti mencintai alam dengan seluruh makhluk hidupnya….

Memilikimu seperti memiliki dunia beserta seluruh isinya….

Menginginkanmu seperti menginginkan surga dengan segala kenikmatannya…

Menyayangimu seperti menyayangi diri sendiri dengan setiap kekurangan maupun kelebihannya….

Merindukanmu seperti merindukan oase di tengah beribu fatamorgana di padang pasir yang begitu tandusnya…

Sehingga kehilangan dirimu seperti kehilangan nyawa dengan beribu siksa yang menerpa sukma….

“Itu lagu baru?” tanyaku penasaran.

“Ne.”

“Kapan kau menciptakannya?”

“Beberapa… hari yang lalu.”

“Bagus sekali! Hei, bagaimana kalau kau nyanyikan lagu yang lain?”

“Kau ini cerewet sekali! Aku bernyanyi untukmu agar kau tidur, bukan merecokiku!”

“Bagaimana kalau lagu Benda Hidup Tercantik Di Jagad Raya saja?”

***

Kami berdua berjalan di sepanjang trotoar yang juga penuh dengan orang-orang yang akan pergi ke tujuannya masing-masing. Mereka berbicara bersamaan dengan bahasa yang sama sekali tidak kumengerti. Tadinya aku bahkan hampir mengira mereka ingin kumur-kumur.

“Pegang tanganku, kalau kau hilang bagaimana?”

Dengan wajah memerah aku mengulurkan tanganku lalu menggandengnya.

“Kau tahu tidak, pasti banyak sekali yeoja-yeoja yang iri denganku kalau mereka melihat aku gandengan tangan denganmu.”

“Kau kan istriku, jadi sudah sewajarnya.”

Aku tidak mendengar perkataannya, aku malah mendelik ke arah beberapa orang gadis yang lewat, yang dengan terang-terangan menatap Kyuhyun dengan sorot mata kagum. Tidak disini, tidak di Korea, selera semua orang sama saja!

“Lain kali kalau jalan denganku lebih baik kau pakai baju gembel saja!” ujarku geram.

“Kenapa?” tanyanya heran.

“Jangan bodoh! Kau tidak lihat apa kalau mereka semua terpesona padamu?”

Dia tertawa mendengar ucapanku. Dasar namja menyebalkan!

“Tapi pemilik sahku itu kan kau,” ujarnya. Dan tiba-tiba saja dia sudah merangkul pundakku.

Aku sedang berbunga-bunga saat sebuah suara lembut berteriak memanggil nama Kyuhyun. Kami berbalik dan seketika aku melihat jelmaan bidadari yang sesungguhnya. Gadis itu cantik sekali… membuatku 100% yakin tidak ada secuil pun cacat di tubuh indahnya. Senyumnya mengembang, membuatnya tampak seribu kali lebih cantik.

Aku melirik Kyuhyun, penasaran dengan yeoja yang sekarang sudah berdiri di hadapan kami ini. Tapi lagi-lagi wajhnya hanya datar-datar saja.

“Kyuhyun oppa, annyeonghaseyo! Aku tidak menyangka kita akan bertemu disini. Kau tambah tampan, ya!” serunya sambil memeluk tubuh Kyuhyun.

Sabar, Hye-Na! Sabar!

Aku berusaha menenangkan diriku. Tapi mana mungkin aku bisa tenang kalau suami jadi-jadianku dipeluk yeoja secantik ini!

Gadis itu melepaskan pelukannya kemudian ganti melirikku.

“Dia siapa?”

“Kenalkan, ini istriku,” ujar Kyuhyun sambil mempererat pelukannya di pundakku.

Aku bisa melihat raut wajah tidak percaya dan merendahkan di mata gadis itu. Sesaat dia melirikku dengan tatapan tidak suka lalu menatap Kyuhyun menuntut penjelasan.

“Apa-apaan ini? Mana mungkin yeoja ini istrimu? Setidaknya kau bisa mencari yeoja lain yang setara denganku, bukan yang seperti ini!” teriaknya marah.

“Terserah kau sajalah. Yang pasti aku sudah menikah. Oh, dan maaf, aku tidak sempat mengundangmu.”

Gadis itu memasang tampang merajuk kemudian merenggut tangan Kyuhyun dari genggamanku.

“Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Sebagai ganti rasa bersalahmu karena tidak mengundangku!”

“Kau tidak lihat aku sedang jalan-jalan dengan istriku?”

“Ya sudah, bawa saja dia! Bagaimana kalau kita makan? Aku yang traktir!”

Dia menarik tangan Kyuhyun sehingga aku dengan sangat terpaksa mengikuti langkah mereka dari belakang. Ini memang sudah sangat keterlaluan, tapi aku bisa apa? Aku kan tidak mau tersesat di kota besar seperti ini sendirian!

Mereka berdua terus saja berjalan walaupun Kyuhyun sesekali masih melirikku cemas. Tapi aku rasa itu hanya karena dia takut aku hilang dan kalau itu terjadi dia pasti tidak tahu bagaimana mempertanggung-jawabkannya kepada appaku.

Akhirnya mereka berbelok masuk ke salah satu restoran mewah, dan sudah tentu aku mengikuti mereka. Tapi….

“I’m sorry, Miss, you can’t come in. because in this place, you can’t wear jeans and slipper if you are a lady,” ujar penjaga restoran itu seraya mencegat langkahku.

Hanya gara-gara aku pakai jins dan sandal jepit aku tidak boleh masuk? Kesabaranku sudah habis sekarang!

***


Дата добавления: 2015-11-14; просмотров: 42 | Нарушение авторских прав


<== предыдущая страница | следующая страница ==>
EUNHYUK’S POV| KYUHYUN’S POV

mybiblioteka.su - 2015-2024 год. (0.008 сек.)