Студопедия
Случайная страница | ТОМ-1 | ТОМ-2 | ТОМ-3
АрхитектураБиологияГеографияДругоеИностранные языки
ИнформатикаИсторияКультураЛитератураМатематика
МедицинаМеханикаОбразованиеОхрана трудаПедагогика
ПолитикаПравоПрограммированиеПсихологияРелигия
СоциологияСпортСтроительствоФизикаФилософия
ФинансыХимияЭкологияЭкономикаЭлектроника

KYUHYUN’S POV

KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | EUNHYUK’S POV | EUNHYUK’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV | KYUHYUN’S POV |


Читайте также:
  1. KYUHYUN’S POV
  2. KYUHYUN’S POV
  3. KYUHYUN’S POV
  4. KYUHYUN’S POV
  5. KYUHYUN’S POV
  6. KYUHYUN’S POV
  7. KYUHYUN’S POV

Aku lewat tengah malam dengan tubuh kelelahan, berjalan melewati ruang keluarga yang gelap. Laangkahku terhenti saat melihat tubuh Hye-Na yang sedang terbaring di atas sofa. Kuputuskan untuk menghidupkan lampu lalu menghampirinya.

“Hye-Na~ya?” panggilku seraya mengguncang-guncang tubuh gadis itu. Dia menggeliat sesaat sebelum membuka matanya.

“Hei, kau sudah pulang,” ujarnya serak sambil mengucek-ucek mata.

“Kenapa tidak tidur di dalam saja?”

“Aku menunggumu. Kau sudah makan?”

Aku menggeleng, teringat bahwa aku sama sekali tidak makan dari tadi siang.

“Ya sudah. Tadi eomma masak bulggogi. Kau pasti lapar,” katanya kemudian menarikku ke meja makan.

Dia emngambil piring lalu menyendokkan nasi untukku. Aku tersenyum dalam hati. Betapa sempurnanya hidupku sekarang. Keluargaku sudah lengkap.

“Tadi siang aku membuka internet,” ujarnya tiba-tiba. Aku menelan makananku lalu meraih gelas berisi air putih.

“Maaf, aku tidak tahu akibatnya jadi begini. Kau pasti kesusahan sekali tadi,” lanjutnya.

Aku menghela nafas pelan. Entah bagaimana para wartawan itu bisa tahu bahwa Hye-Na mengajukan cerai, padahal tuntutan itu sudah dibatalkan. Dan mereka merecokiku habis-habisan sepanjang siang. Tidak mau percaya bahwa aku tidak jadi cerai.

“Semuanya sudah beres. Tenang saja.”

Dia mengangguk pelan.

“Tadi siang aku bertemu Eun-Ji. Dia mau menikah. Dan dia ingin kita datang. Satu minggu lagi.”

“Huh, banyak sekali pasangan yang akan menikah akhir-akhir ini,” dengusku.

“Memangnya siaap lagi?”

“Kau tidak tahu? Eunhyuk dan Ji-Yoo kan juga mau menikah 2 minggu lagi. Terburu-buru sekali. Sudah tidak tahan sepertinya.”

“Hah, yang benar?” serunya tak percaya. “Masa mereka tidak memberitahuku?”

“Terlalu sibuk mengurus ini dan itu. Aku tahu juga karena Ji-yoo minta cuti.”

“Tapi setidaknya eomma kan bisa memberitahuku.”

“Eomma juga repot. Tadi dia menemani Ji-Yoo seharian, belanja perlengkapan pernikahan mereka,” jelasku.

“Pantas saja eomma dari pagi tidak kelihatan. Pulang-pulang langsung masuk kamar.”

“Sepertinya besok kau juga akan sibuk. Jaga diri, jangan terlalu diforsir. Arasseo?” nasihatku yang diikuti anggukan kepalanya.

 

***

 

HYE-NA’S POV

Aku menatap bayangan diriku di cermin. Lagi-lagi Ji-Yoo yang membantuku berdandan, sebagai balasan karena aku rela menemaninya berkeliaran kesana kemari mencari gaun pengantin.

Seperti biasa, dengan sedikit keajaiban, aku bisa terlihat cantik.

“Ternyata warna kuning itu bagus juga di tubuhmu,” ujar Kyuhyun yang tiba-tiba saja sudah muncul entah dari mana, memeluk pinggangku dari belakang. Wangi tubuhnya lagi-lagi merasukiku.

“Sepertinya sayang sekali kalau aku harus membagi kecantikanmu dnegan orang lain. Bagaimana kalau kita di rumah saja? Kita bisa melakukan hal lain,” godanya.

“Tidak, jangan macam-macam!” kecamku selagi bisa, selama aku masih dalam keadaan sadar.

Aku meloloskan diri dari dekapannya, mengambil tas jinjingku dari atas kasur lalu mendelik padanya.

“Kau mau pergi atau tidak?”

 

***

 

Kami datang tepat waktu, tapi ternyata sudah banyak undangan yang datang. Pesta pernikahannya benar-benar mewah sekali. Kelopak-kelopak bunga berserakan dimana-mana. Temanya seperti negeri dongeng. Ada Putri Salju, Cinderella, dan banyak lagi. Kalau orang yang tidak tahu pasti sudah mengira bahwa ini pesta ulang tahun anak umur tiga tahun. Tapi desainnya memang mewah dan elegan.

“Memangnya Eun-Ji itu artis? Kenapa banyak wartawan begitu?” bisikku pada Kyuhyun.

“Suaminya yang artis. Choi Siwon. Masa kau tidak tahu?”

“Aku kan jarang nonton TV.”

Para wartawan itu mulai mengerubungi kami. Bertanya ini itu tentang kasus perceraian yang kuajukan. Untung saja Kyuhyun langsung menarikku ke tempat Eun-Ji dan suaminya berdiri.

“Hai Hye-Na~ya, kau suka tidak dengan temanya? Aku sudah susah payah mendekornya, loh!” seru Eun-Ji girang saat aku sudah berdiri di hadapannya. Dia kelihatan cantik sekali dalam balutan gaun pengantinnya.

“Kreatif sekali,” pujiku.

“Yak, Kyuhyun oppa, kau pasti sennag kan terbebas dariku?” tuduhnya saat aku beralih memberi selamat pada suaminya. Dia namja yang tampan, cocok bersanding dengan kecantikan Eun-Ji yang luar biasa.

“Kenapa kau tidak membawa anakmu?” protes Eun-Ji.

“Dia sedang tidur. Eomma yang menjaganya,” jawabku.

“Kau masih ingat janji kita, kan?” godanya.

Aku tertawa lalu mengangguk, terpaksa pergi karena ada banyak orang yang juga ingin memberi selamat pada mereka berdua.

“Janji apa?” tanya Kyuhyun penasaran sambil mengikuti langkahku.

“Perjodohan anak kita. Pasti keren! Kalau anaknya yeoja kan kita bisa jadi besan. Anaknya seharusnya akan cantik sekali.”

Aku terkikik melihat wajah Kyuhyun yang melongo menatapku.

 

***

 


Дата добавления: 2015-11-14; просмотров: 48 | Нарушение авторских прав


<== предыдущая страница | следующая страница ==>
KYUHYUN’S POV| KYUHYUN’S POV

mybiblioteka.su - 2015-2024 год. (0.007 сек.)