Читайте также: |
|
Aku menghentikan mobil Ferrari-ku di depan rumahnya. Tertawa geli saat melihatnya masih memasang tampang kesal.
Aku mencondongkan tubuhku ke arahnya, bermaksud mengecup pipinya, tapi tiba-tiba saja dia memalingkan wajahnya, sehingga kalau aku tidak tersadar di detik-detik terakhir, aku sudah mencium bibirnya sekarang.
“Benar-benar terobsesi jadi curare kau rupanya!” geramku.
“Benar sekali!” ujarnya ketus lalu membuka pintu mobil dan tanpa berpaling ke arahku lagi, dia masuk ke dalam rumah sambil membanting pintunya sekuat tenaga.
***
Keesokan harinya aku memutuskan untuk tidak masuk sekolah. Aku tak tahu lagi apa yang bisa dilakukan gadisku itu nanti. Kalau dia mau, sepertinya dia bisa saja memaksaku. Dia sama sekali tidak bisa mengerti bahwa nyawanya adalah segala-galanya bagiku.
Aku duduk di depan TV tanpa minat. Berkali-kali mengucek-ngucek mataku yang terus-terusan mengira bahwa artis di TV itu adalah Na~ya. Baru sekali ini aku merasakan sulitnya berkonsentrasi tanpa dia, ternyata rasanya benar-benar mengerikan.
“Kenapa kau tidak masuk sekolah?” tuntut Ji-Yoo yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapanku.
“Ini tanggal 15, Ji-Yoo~ya! Dan apa maksudmu menyuruh Na~ya kesini tadi malam? Dia hampir saja berhasil merayuku tahu!” seruku marah.
“Apa salahnya sih kau menciumnya? Kau pikir aku tidak tahu bahwa kau benar-benar ingin melakukan hal itu?”
Aku menatapnya kesal.
“Maksudku bukan dalam konteks mengubahnya menjadi monster tentu saja. Ng… antara pria dan wanita mungkin,” ralatnya.
“Aku laki-laki, dan kalau disodori terus-menerus seperti itu aku juga bisa hilang kendali tahu!”
“Dia benar-benar ingin menyelamatkanmu, Kyuhyun~a.”
“Aku tidak perlu bantuannya!”
“Terserah kau sajalah! Oh iya, Eun-Ji jadi murid baru di kelas kita. Tahukah kau?”
***
HYE-NA’S POV
Aku menatap gadis itu ngeri. Bagaimana mungkin dia bisa menjadi murid baru di kelasku?! Dan kenapa dia berani menduduki kursi kosong Kyuhyun!
“Kau tidak keberatan kan aku duduk disini? Kalau Kyuhyun datang aku bisa pindah,” ujarnya enteng dan jelas seklai dia tidak mengharapkan izin dariku.
Aku menoleh pada Ji-Yoo, meminta bantuan. Tapi dia sama saja sepertiku, tak bisa berbuat apa-apa.
“Kau sudah tahu namaku, kan? Shin Eun-Ji. Panggil aku Eun-Ji.”
Aku hanya diam, tak tahu bagaimana rupaku saat ini. Dia benar-benar cantik dan duduk di sampingnya adalah suatu malapetaka besar.
“Tahukah kau tujuanku bertindak sejauh ini?” tanyanya tiba-tiba.
Lagi-lagi aku diam, takut mendengar kelanjutan ucapannya.
“Untuk memisahkanmu dengan Kyuhyun oppa tentu saja. Sekeji apapun caranya.”
***
Aku memutuskan ke rumah Kyuhyun sepulang sekolah. Tak peduli bagaimanapun dia menghindariku nanti, aku harus bicara dengannya. Toh dia tetap tidak bisa menghindariku terus-terusan seperti ini.
Aku menyetop bus yang lewat di hadapanku, berdesak-desakan dengan penumpang lain. Untung saja masih ada kursi kosong yang baru ditinggal penumpang sebelumnya. Aku mengambil tempat ddi dekat jendela, membiarkan pikiranku melayang kemana-mana.
“Annyeong!”
Aku menoleh menatap penumpang di sampingku. Anak SMA juga dan sepertinya satu sekolah denganku karena kami memakai seragam yang sama. Mungkin saja aku pernah melihatnya, tapi seperti biasa, aku tidak pernah benar-benar memperhatikan apapun sebelumnya.
“Kau Hye-Na, kan?” tanyanya sok kenal.
“Kau tahu namaku darimana?”
“Siapa sih yang tidak mengenalmu? Pacar namja paling tampan seantero jagad raya.” Dia menekankan kata-kata jagad raya yang diucapkannya.
Aku tersenyum sinis lalu membuang muka.
“Aku Lee Hyuk-Jae. Panggil saja Eunhyuk,” ucapnya memperkenalkan diri.
Kalau namanya sih aku kenal! Nama aneh begitu! Lagipula sebelum Kyuhyun datang, namja inilah yang menjadi idola para gadis satu sekolahan. Tampanlah, pintar nge-dancelah. Kalau dilihat-lihat aku tidak tahu darimana kata tampan itu berasal. Tampangnya biasa saja menurutku. Mungkin karena aku terlalu terpukau dengan ketampanan Kyuhyun, jadi tak tahu lagi arti kata tampan yang normal itu seperti apa.
“Kyuhyun kemana? Dari tadi tidak kelihatan. Aneh sekali tidak melihat kalian bersama kemana-mana.
“Bukan urusanmu!” ucapku ketus sambil berdiri dan melangkah turun dari bis karena aku sudah sampai di kompleks perumahan tempat Kyuhyun tinggal.
Dan tiba-tiba saja perasaan tak enak itu menyergapku….
***
Дата добавления: 2015-11-14; просмотров: 52 | Нарушение авторских прав
<== предыдущая страница | | | следующая страница ==> |
KYUHYUN’S POV | | | KYUHYUN’S POV |